Sejarah berdirinya Kota Bandung selalu menyimpan banyak kenangan dalam perjalanannya. Kota yang berjuluk Paris Van Java ini memiliki pesona tersendiri untuk didatangi masyarakat luar Jawa. Kota yang juga dijuluki kota kembang tersebut mempunyai banyak objek wisata yang menjadi tujuan dari berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.
Pastinya Bandung menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak akan terlewatkan jika ingin berkunjung ke Jawa. Karena memang pesonanya selalu menarik orang untuk datang. Kota ini juga memiliki cerita sejarah sangat panjang untuk bisa sampai pada perkembangan saat ini. Untuk mengetahui cerita sejarah dari terbentuknya kota ini, ayo segera baca ulasannya.
Sejarah Berdirinya Kota Bandung
Nama Bandung berasal dari kata Bendung atau Bendungan. Bendungan dari Sungai Citarum itu terbentuk dari lava Gunung Tangkuban Perahu dan membentuk sebuah telaga. Akan tetapi warga Bandung ada yang mempercayai bahwa nama kota Bandung ini berasal dari nama kendaraan yang sering digunakan oleh Bupati R.A Wiranatakusumah II yang digunakan untuk melayari sungai Citarum. Nama kota Bandung ini dulunya adalah Dayeuhkolot lalu berubah menjadi Bandung.
Kota tersebar nomor tiga di Indonesia ini mulai dijadikan tempat pemukiman ketika masuknya pemerintahan Hindia Belanda. Kala itu Gubernur Jendral yang memimpin adalah Herman Willem Deandels mengeluarkan surat keputusan tertanggal 25 September 1810 mengenai pembangunan sarana dan prasarana. Selanjutnya tanggal itulah yang dijadikan sebagai hari lahirnya Kota Bandung.
Sebenarnya, secara resmi kota Bandung ini mempunyai status sebagai kota dari Gubernur Jendral J.B van Heutsz pada tanggal 1 April 1906. Luasan wilayah saat itu sekitar 900ha, selanjutny pada tahun 1949 wilayahnya bertambah menjadi 8.000ha. Jumlah ini sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.
Kota kembang ini pernah terbakar pada 24 Maret 1946 sebagai bentuk salah satu strategi mempertahankan kemerdekaan Indonesia kala itu. Peristiwa inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api yang terdapat dalam lirik lagu ?Halo-halo Bandung?. Akibat dari peristiwa tersebut, banyak warga Kota Bandung yang pergi merantau ke berbagai daerah di Indonesia.
Pertambahan penduduk yang hadir ke kota ini dipengaruhi oleh perkembangan alat transpotasi yang bisa terbilang maju. Pada tahun 1880 di kota ini dibangun kereta api yang menghubungkan kota bandung dengan Jakarta yang pada saat itu bernama Batavia. Pertambahan penduduk di kota ini meningkat pada tahun 1950 dengan catatan 644.475 jiwa.
Saat ini, Kota Bandung dipimpin oleh seorang walikota. Apabila sebelumnya Walikota dipilih oleh anggota DPRD, akan tetapi sejak tahun 2008 masyarakat kota ini bisa langsung memilih walikota beserta dengan wakilnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Kota Bandung menjadi salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Terlebih lagi sejak dibukanya Jalan Tol Padaleunyi. Bandung banyak dikunjungi oleh masyarakat yang berasal dari Jakarta, terlebih lagi saat liburan akhir pekan. Wisata belanja menjadi salah satu tujuan dari masyarakat yang berlibur ke tempat ini. Selain itu, di kota Bandung juga banyak terdapat bangunan lama yang berarsitektur peninggalan Belanda. Gedung-gedung tersebut antara lain Gedung Sate yang berfungsi sebagai kantor pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Gedung Pakuan yang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat. Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung, Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.
Kota Bandung mempunyai banyak ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan serta galeri di antaranya Gedung Merdeka. Gedung inilah yang menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955. Gedung Indonesia Menggugat yang merupakan tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda. Serta masih banyak lagi tempat-tempat bersejarah yang terdapat di kota ini.
Selain bangunan bersejarah, di Kota Bandung ini juga terdapat beberapa kawasan yang dijadikan taman kota. Taman kota ini berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Tempat rekreasi lain yang ada di kota ini adalah Kebun Binatang Bandung yang selalu ramai ketika libur sekolah ataupun akhir pekan. Kebun binatang ini diresmikan pada tahun 1933 oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan saat ini dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari.
Kota Bandung terkenal sebagai kota wisata belanja. Hal itu dikarenakan banyaknya factory outlet yang tersebar di kota ini. Di antaranya di kawasan Jalan Braga, kawasan Cihampelas, Cibaduyut yang terkenal dengan pengrajin sepatu serta Cigondewah dengan pedagang tekstilnya. Selain kawasan tradisional, di kota ini juga terdapat puluhan pusat perbelanjaan seperti Istana Plaza Bandung, Bandung Supermall, Cihampelas Walk dan lain-lain.
Sejarah perjuangan Rakyat Indonesia tergambar dari berbagai monumen yang berdiri di kota ini. monumen-monumen tersebut antara lain Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api serta Taman Makam Pahlawan Cikutra.
Nah, itulah ulasan mengenai sejarah berdirinya Kota Bandung. Semoga infomasi yang tercantum di dalam artikel ini dapat menambah pengetahuan anda mengenai sejarah kota yang ada di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih telah membaca.
Pastinya Bandung menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak akan terlewatkan jika ingin berkunjung ke Jawa. Karena memang pesonanya selalu menarik orang untuk datang. Kota ini juga memiliki cerita sejarah sangat panjang untuk bisa sampai pada perkembangan saat ini. Untuk mengetahui cerita sejarah dari terbentuknya kota ini, ayo segera baca ulasannya.
Sejarah Berdirinya Kota Bandung
Nama Bandung berasal dari kata Bendung atau Bendungan. Bendungan dari Sungai Citarum itu terbentuk dari lava Gunung Tangkuban Perahu dan membentuk sebuah telaga. Akan tetapi warga Bandung ada yang mempercayai bahwa nama kota Bandung ini berasal dari nama kendaraan yang sering digunakan oleh Bupati R.A Wiranatakusumah II yang digunakan untuk melayari sungai Citarum. Nama kota Bandung ini dulunya adalah Dayeuhkolot lalu berubah menjadi Bandung.
Kota tersebar nomor tiga di Indonesia ini mulai dijadikan tempat pemukiman ketika masuknya pemerintahan Hindia Belanda. Kala itu Gubernur Jendral yang memimpin adalah Herman Willem Deandels mengeluarkan surat keputusan tertanggal 25 September 1810 mengenai pembangunan sarana dan prasarana. Selanjutnya tanggal itulah yang dijadikan sebagai hari lahirnya Kota Bandung.
Sebenarnya, secara resmi kota Bandung ini mempunyai status sebagai kota dari Gubernur Jendral J.B van Heutsz pada tanggal 1 April 1906. Luasan wilayah saat itu sekitar 900ha, selanjutny pada tahun 1949 wilayahnya bertambah menjadi 8.000ha. Jumlah ini sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.
Kota kembang ini pernah terbakar pada 24 Maret 1946 sebagai bentuk salah satu strategi mempertahankan kemerdekaan Indonesia kala itu. Peristiwa inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api yang terdapat dalam lirik lagu ?Halo-halo Bandung?. Akibat dari peristiwa tersebut, banyak warga Kota Bandung yang pergi merantau ke berbagai daerah di Indonesia.
Pertambahan penduduk yang hadir ke kota ini dipengaruhi oleh perkembangan alat transpotasi yang bisa terbilang maju. Pada tahun 1880 di kota ini dibangun kereta api yang menghubungkan kota bandung dengan Jakarta yang pada saat itu bernama Batavia. Pertambahan penduduk di kota ini meningkat pada tahun 1950 dengan catatan 644.475 jiwa.
Saat ini, Kota Bandung dipimpin oleh seorang walikota. Apabila sebelumnya Walikota dipilih oleh anggota DPRD, akan tetapi sejak tahun 2008 masyarakat kota ini bisa langsung memilih walikota beserta dengan wakilnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Kota Bandung menjadi salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Terlebih lagi sejak dibukanya Jalan Tol Padaleunyi. Bandung banyak dikunjungi oleh masyarakat yang berasal dari Jakarta, terlebih lagi saat liburan akhir pekan. Wisata belanja menjadi salah satu tujuan dari masyarakat yang berlibur ke tempat ini. Selain itu, di kota Bandung juga banyak terdapat bangunan lama yang berarsitektur peninggalan Belanda. Gedung-gedung tersebut antara lain Gedung Sate yang berfungsi sebagai kantor pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Gedung Pakuan yang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat. Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung, Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.
Kota Bandung mempunyai banyak ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan serta galeri di antaranya Gedung Merdeka. Gedung inilah yang menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955. Gedung Indonesia Menggugat yang merupakan tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda. Serta masih banyak lagi tempat-tempat bersejarah yang terdapat di kota ini.
Selain bangunan bersejarah, di Kota Bandung ini juga terdapat beberapa kawasan yang dijadikan taman kota. Taman kota ini berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Tempat rekreasi lain yang ada di kota ini adalah Kebun Binatang Bandung yang selalu ramai ketika libur sekolah ataupun akhir pekan. Kebun binatang ini diresmikan pada tahun 1933 oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan saat ini dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari.
Kota Bandung terkenal sebagai kota wisata belanja. Hal itu dikarenakan banyaknya factory outlet yang tersebar di kota ini. Di antaranya di kawasan Jalan Braga, kawasan Cihampelas, Cibaduyut yang terkenal dengan pengrajin sepatu serta Cigondewah dengan pedagang tekstilnya. Selain kawasan tradisional, di kota ini juga terdapat puluhan pusat perbelanjaan seperti Istana Plaza Bandung, Bandung Supermall, Cihampelas Walk dan lain-lain.
Sejarah perjuangan Rakyat Indonesia tergambar dari berbagai monumen yang berdiri di kota ini. monumen-monumen tersebut antara lain Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api serta Taman Makam Pahlawan Cikutra.
Nah, itulah ulasan mengenai sejarah berdirinya Kota Bandung. Semoga infomasi yang tercantum di dalam artikel ini dapat menambah pengetahuan anda mengenai sejarah kota yang ada di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih telah membaca.
reff : http://www.infoyunik.com/2015/09/sejarah-berdirinya-kota-bandung-kota.html
0 comments:
Post a Comment