Profil dan Biografi Inul Daratista Beserta Lika-Likunya - Nama Inul Daratista telah dikenal orang sebelum beberapa stasiun televisi swasta berebut menampilkannya dalam program yang eksklusif. Penyanyi kelahiran Pasuruan, 21 Januari 1979, ini tercatat sudah belasan tahun manggung di kampung maupun kota dan sudah melanglang buana ke luar negeri .
Kini Inul Daratista bersama Iis Dahlia dan Saipul Jamil serta Beniqno menjadi juriacara Dangdut di TV nasional pada ajang Dangdut Academy dan Bintang Pantura.
Penyanyi siapa lagi yang banyak menimbulkan kecaman serta penuh sensasi di dunia musik dangdut Indonesia kini yang namanya meroket begitu cepat jika bukan Inul Daratista. Dimana goyangan pinggulnya yang pada awalnya disebut oleh Eko Patrio 'kayak ngebor aja' sekarang memperoleh julukan 'goyang ngebor'.
Diketahui goyangannya ini mampu menyihir banyak mata penggemarnya di kota, desa malahan mancanegara, lelaki maupun perempuan, anak-anak sampai dewasa. Histeria penggemarnya di kalangan ibu-ibu juga tak kalah serunya.
Saat Inul tampil atas undangan jajaran Pemda serta Muspida DKI Jakarta dalam kegiatan senam pagi, tak ketinggalan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso ikut bergoyang bersama Inul pagi itu.
Inul Daratista lahir dalam keluarga yang sederhana serta bukan seniman. Dimana keluarganya tergolong santri tulen. Karna ayahnya yang pada awalnya tak setuju dengan keputusannya untuk menyanyi memberinya nama Ainur Rokhimah. Usai lulus SMA, dia tak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena terbatasnya biaya.
Dia mulai menekuni dunia nyanyi semenjak SD kelas enam serta sempat mengikuti kursus vokal di Bina Vokalia. Kebetulan di dekat rumahnya, di Pasuruan, Jawa Timur ada sanggar tari yang sering melatih tari Jaipong. Inul suka mengintip anggota sanggar latihan serta meniru gaya tarian mereka di rumah serta di panggung.
Sebelum terjun total ke dunia dangdut, Inul sempat menyanyi bersama kumpulan band lokal membawakan lagu-lagu rock. Karena background ini jugalah, Inul lebih suka dangdut yang lebih nge-rock untuk mengimbangi semangat serta goyangnya yang enerjik itu.
Dan jauh sebelum terkenal sebagaimana kini ini, Inul benar-benar memulainya dari bawah. Dimana sekitar tahun 80-an, Inul tampil di acara Kartini-an. Pada acara inilah Inul untuk pertama kalinya menerima honor sebesar 3.500 rupiah. Walaupun Inul tak pernah memohon, dia diminta menunggu sebentar, serta tak tahunya dia diberi sebuah amplop.
Semenjak performa pertamanya di acara itu, Inul yang pernah menjuarai lomba menyanyi di Jawa Timur ini, memperoleh banyak undangan menyanyi terutama acara hajatan di kampung-kampung. Inul sempat tampil di TVRI Surabaya, tapi kurang memperoleh sambutan sebagaimana kini.
Dan sebagai penyanyi dangdut yang mengagumi Rita Sugiarto, Inul telah mencetak berbagai prestasi besar mengalahkan para seniornya yang telah lebih lama di dunia dangdut. Di Jepang, misalnya, Inul pernah dua kali tampil, yang pertama sepanggung dengan Katon Bagaskara serta yang kedua sepanggung dengan super grup Jamrud. Di Taiwan, Inul menyanyi di depan TKW asal Indonesia. Di Brunei, Malaysia, serta Korea, Inul tampil beberapa kali.
Beberapa waktu lalu, Inul juga baru saja tampil di Amsterdam. Inul juga ditawari menyanyi di Polandia serta Amerika, tapi belum diterimanya dengan alasan letaknya yang relatif jauh dari Indonesia. Yang pamungkas, Inul tampil sebagai penyanyi pembuka grup internasional asal Andalucia, Spanyol, Las Ketcup yang terdiri dari kakak beradik Pilar, 23; Lola, 21; serta Lucia, 20; yang mempopulerkan lagu Asereje, dalam konser mereka di Gelora Bung Karno, 2 April 2003. Keduanya memiliki background yang sama, mereka sama-sama berasal dari kota kecil serta menjadi terkenal karena tariannya.
Ketenaran Inul menumbuhkan komunitas pengemar Inul yang diberi sebutan "Inulitas". Istilah itu populer di daerah Jawa Timur serta belakangan mulai banyak para remaja yang ingin belajar goyangan ala Inul.
Nama Inul mulai mencuat ke permukaan selepas mewabahnya lagu irama dangdut koplo -- dangdut dengan sentuhan kendang jaipong ditambah VCD bajakan yang merebak di masyarakat di akhir tahun 1999. Walaupun, sebelumnya Inul telah mengeluarkan album VCD, sebagaimana Two In One - Golden Hand Surabaya, Kepiye Mas - Golden Hand Surabaya, Cinta Suci - dangdut Mandarin, Golden/Blackboard, Pacar Asli - Golden Hand, serta Mbah Dukun - versi Jawa/Blackboard, tapi kurang terdengar gemanya di masyarakat.
Di tengah-tengah maraknya kekecewaan artispenyanyi Indonesia karena merajalelanya pembajakan hak cipta, Inul justru menjadi penyanyi yang namanya mencuat lewat VCD tidak resmi alias bajakan. Lucunya, ada penggemar Inul di Jepang yang menyodorkan 12 koleksi VCD tidak resmi agar ditandatangani olehnya.
Walaupun Inul sendiri tak punya satu keping pun VCD bajakan itu. Diperkirakan ada 15 versi VCD bajakan milik Inul yang beredar di antara penjual VCD di pinggir jalan. Konon, diperkirakan kira-kira 3 juta kopi VCD yang berisi performa Inul di panggung-panggung hajatan itu berhasil terjual.
KontroversiKesuksesan Inul tak luput dari tentangan. Di awal bulan Februari 2003, Majelis Ulama Indonesia, menyatakan bahwa performa Inul telah menjurus ke arah pornoaksi, yang sudah menyalahi fatwa yang dikeluarkan Juli 2002 tentang pornografi. Pemerintah Kotamadya Yogyakarta bersama MUI setempat melarang Inul untuk tampil di kota tersebut karena khawatir jika Inul akan menurunkan moralitas masyarakat kelas atas serta terdidik di kota itu.
Media Watch & Consumer Center (MWCC) mengeluhkan, gaya ngebor ala Inul sebagai hal yang memprihatinkan. Masyarakat Tolak Pornografi juga akui muak mengomentari aksi goyang ngebor Inul. Yang pamungkas, gantian penyanyi dangdut Rhoma Irama juga ikut mengecam Inul yang dianggapnya terlalu mengumbar erotisme serta sensualitas. Dia mengimbau agar Inul beserta artis dangdut lainnya kembali ke jalur yang benar, sesuai dengan ajaran agama. Walaupun jika kita mau jujur, masih ada yang lebih "dahsyat" serta syur dari goyangan Inul yang belum tampak ke permukaan.
Budayawan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berpendapat lain soal goyang dangdut "ngebor" Inul. Dia menyatakan agar setiap orang menghormati cara seniman berekspresi.
Saat manggung di Kalimantan beberapa waktu yang lalu, Inul memenuhi undangan Guru Ijai, seorang kyai kharismatik yang sangat dihormati masyarakat Kalimantan, malahan seluruh Indonesia, untuk bertemu. Inul diberikan banyak hadiah malahan Guru Ijai sempat mengumumkan bahwa Inul adalah anak angkatnya. Guru Ijai berpesan serta berdoa,"Semoga Inul bisa masuk sorga, tak menghiraukan gunjingan atau apapun yang terjadi. Jalan terus karena kamu bekerja mencari nafkah."
Istri dari Adam Suseno kini menjadi pengusaha Karaoke Inul Vista yang kini sudah tersebar diseluruh Indonesia.
Kehidupan pribadiPernikahan yang dijalani Inul bersama suaminya, Adam Suseno selama 15 tahun belum juga membuahkan anak. Namun mimpi itu akhirnya terwujud pada 2009. Melalui program bayi tabung, Inul berhasil melahirkan anak pertamanya pada 19 Mei 2009 pada pukul 21.29 secara caesar. Bayi perdana ini diberi nama Yusuf Ivander Damares.Diskografi
- 2 in 1 (Bersama Puji Asmara) (1992)
- Goyang Inul (2003)
- Separuh Nafas (2004)
- Mau Dong (2006)
- Ash-Sholaatu (2006)
- Rasain Lho (2008)
- Buaya Buntung (2012)
Filmografi
Sinetron- Kenapa Harus Inul? (2003)
- Gara-Gara Inul (2004)
- Hikayah: Susuk Pemikat Si Penari Jaipong (2007)
- Hikayah: Penyanyi Dangdut Banting Setir Jadi Pembantu (2007)
Acara TV- D Academy 1 dan 2
- D'Terong Show Seaoson 1
- Bintang Pantura (2015)
reff : http://dangdut-pedia.blogspot.com/2015/09/profil-dan-biografi-inul-daratista.html
Related video : Profil dan Biografi Inul Daratista Beserta Lika-Likunya
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Related Post
0 comments:
Post a Comment